Breaking News

XL Mulai Ngebut Soal Jaringan 5G di Indonesia

XL Mulai Ngebut Soal Jaringan 5G di Indonesia

News - XL, Sebagai salah satu operator terbesar di indonesia kali ini sedang giat giatnya untuk membangun jaringan 5G di Indonesia, hal itu sesuai dengan rencana nya untuk menggunakan Frekuensi 3.5 GHz untuk berjalan di jaringan 5G.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Teknologi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), Yessie D. Yosetya. Frekuensi 3,5GHz dinilai sebagai pilihan ideal untuk saat ini, mengingat kesiapan ekosistem yang ada di Indonesia.

Hal itu juga di ungkapkan oleh Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) " kan ada tiga opsi, jadi yang saat ini kita dorong itu adalah yang 3,5GHz dulu. Karena balik lagi, dari sisi ekosistem, perangkatnya, ini sudah jauh lebih siap untuk 3,5GHz," tutur Yessie saat ditemui dalam acara XL Axiata Media Gathering 2018 di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.


  • Hambatan Membangun Jaringan 5G
XL Mulai Ngebut Soal Jaringan 5G di Indonesia


Hal itu dijelaskan Yessie, membangun jaringan 5G tidak semudah saat evolusi 3G ke 4G. Salah satu hambatannya adalah karena teknologi jaringan wireless ini membutuhkan latency atau delay yang rendah, sehingga dibutuhkan kesiapan yang lebih tinggi, terutama dari sisi kualitas jaringan.

"Kita sudah evolusi ke arah sana (penerapan 5G). Namun, kita masih menunggu frekuensi dari pemerintah terlebih dahulu," imbuhnya.

Beberapa negara juga diperkirakan akan merilis layanan 5G secara komersial pada 2019, bahkan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), Jepang dan Tiongkok, dilaporkan sedang melakukan persiapan besar-besaran agar bisa merilis 5G secara komersial pada tahun ini.

Untuk Indonesia sendiri, "kemungkinan besar 5G belum akan menyambangi Indonesia pada 2019. Selain disebabkan belum ada kepastian dari pemerintah soal frekuensi yang akan digunakan, juga ekosistem Tanah Air yang belum siap", Ujar Yessie

"Kalau dari 3G ke 4G, artinya ada layanan data dari yang cepat ke lebih cepat, tapi 5G ini beda sekali. Dari konsumen saja sudah beda sekali, karena akan lebih banyak digunakan di industri untuk otomatisasi, kendaraan tanpa supir dan Internet of Things (IoT). Jadi use case-nya beda banget," imbuhnya.

Sebelumnya, Dirjen Sumber Daya Penyelenggara Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo, Ismail MT, mengungkapkan Indonesia memiliki tiga frekuensi yang disiapkan untuk bisa menghadirkan 5G, yaitu pada 3,5GHz, 26GHz atau 28GHz. Ketiganya merupakan pilihan spektrum frekuensi untuk teknologi 5G yang sudah disepakati dunia.

Untuk frekuensi 26 dan 28GHz sendiri, dinilai ideal untuk berbagai layanan yang membutuhkan latency atau waktu respons yang rendah.

"Tujuan 5G itu memiliki kegunaan macam-macam untuk berbagai hal penting, seperti layanan yang membutuhkan latency atau delay yang rendah. Jadi jangan sampai komunikasi di layanan itu terjadi delay," ungkap Ismail.

Lebih lanjut, dijelaskannya, Indonesia memang sengaja memilih frekuensi 5G yang telah menjadi standar dunia. Hal ini salah satunya bertujuan menghemat pengeluaran untuk pengembangan dan pembelian berbagai perangkat 5G.

Menurut Ismail, pemanfaatan teknologi 5G kemungkinan besar akan dimulai dari industri 4.0. Industri 4.0 merupakan nama tren otomatisasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi manufaktur. Hal ini mencakup sistem Internet of Things (IoT), cloud computing dan komputasi kognitif.

Selain ketiga frekuensi tersebut, menurut laporan terpisah, ada beberapa opsi lain untuk jaringan 5G yakni mencakup 600MHz, 700MHz dan 800MHz. 5G sendiri sejatinya membutuhkan spektrum dalam tiga rentang frekuensi utama yang memberikan cakupan luas dan mendukung semua kasus penggunaan. Tiga rentang itu adalah di bawah 1GHz, 1-6GHz dan di atas 6GHz.

Berdasarkan data dari asosiasi operator jaringan mobile GSMA, frekuensi di bawah 1GHz akan mendukung cakupan luas di seluruh daerah perkotaan, pinggiran kota dan pedesaan, serta membantu mendukung layanan IoT.

Untuk 1-6GHz, menawarkan cakupan dan manfaat kapasitas yang cukup baik. Ini termasuk spektrum dalam kisaran 3,3 - 3,8GHz, yang diharapkan dapat membentuk basis dari banyak layanan awal 5G.

Adapun di atas 6GHz, diperlukan untuk memenuhi kecepatan broadband kecepatan tinggi yang diharapkan untuk 5G. Fokus pada frekuensi ini akan berada di atas 24GHz atau 28GHz. Selain itu juga ada beberapa minat mengeksplorasi frekuensi dalam kisaran 6-24GHz.

1 comment:






  1. Admin numpang promo ya.. :)
    cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
    banyak kejutan menanti para temen sekalian
    cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
    ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
    F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
    Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
    F4ns Bett1ng

    "JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM

    DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^

    ReplyDelete